SEMINAR PAKAR 2022 “Pengembangan Internet of Thing Dalam Upaya Promosi Kesehatan Gigi dan Mulut Melalui Implementasi Media dan Wirausaha”

Seminar pakar adalah kegiatan untuk menyampaikan suatu karya ilmiah dari seorang pakar  atau ahli dibidang tertentu yang dipresentasikan kepada peserta. Dalam seminar yang menjadi pembicaranya adalah para ahli, pakar, dan pakar untuk membahas suatu tema atau masalah. Serta pembahasan seminar biasanya berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang sudah disusun dan disiapkan oleh pembicara. Materi pembahasan secara garis besar yang telah ditentukan akan dibahas oleh pembicara secara teoritis dan jika masalah terlalu dibahas secara luas, maka biasanya akan mejadi sub bab bahasan.

Seminar ini diselenggarakan dengan tujuan agar dapat memberikan edukasi kepada terapis gigi dan mulut mengenai promosi kesehatan gigi dan mulut kepada para generasi milenial agar semakin sadar dan peduli akan kesehatan gigi dan mulutnya sehingga mereka dapat menentukan perawatan yang tepat untuk kesehatan giginya.  Selain itu pengembangan  promosi kesehatan yang diikuti dengan Internet of thing sehingga para terapis gigi dan mulut dapat menciptakan cara promosi kesehatan dengan menggunakan teknologi terkini. Pengembangan tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan membuat sebuah inovasi sebagai upaya promosi kesehatan dan memiliki harga jual agar kita secara tidak langsung dapat mengedukasi masyarakat luas mengenai kesehatan gigi dan mulut.

Kegiatan Seminar Pakar ini dilaksanakan dengan metode daring via Zoom Meeting pada hari Kamis, 24 November 2022 di Ruangan Lantai 3 Gedung Baru Jurusan Kesehatan Gigi Polkesmar. Adapun narasumber yang mengisi acara ini yaitu : Dr. Amin Suhardjono, ST. MT , Salikun, S.Pd, M.Kes , dan drg. Fuad Fatkhurrohman, SE. Akt, MPH.

Dr. Amin Suhardjono, ST. MT
“Aplikasi Internet of Thing (I_oT) Untuk Tele-monitoring Kesehatan Gigi dan Mulut Pasien”

Dentistry 4.0 adalah industri yang ada di kesehatan gigi. Milestone revolusi industri terjadi dari 1.0, sampai 4.0 yang masing masing periode mengalami kemajuan industri dari yg manual sampai menggunakan mesin canggih. Pada dentistry 4.0 yang mungkin dilakukan adalah para pasien tidak perlu lagi datang ke klinik gigi namun bisa dipantau secara online melalui internet yg terkoneksi dari managemen dan ke pasien.

Komponen utama denstistry 4.0 adalah komponen yang tersambung dengan dunia komputerisasi atau internet. Salah satu contoh karakteristik dentistry 4.0 adalah pasien datang ke klinik sekali untuk diambil data kesehatan gigi, kemudian riwayat setiap 6 bulan sekali tidak perlu datang ke klinik namun bisa merecord perkembangan giginya dan memasukkan data melalui online dan jika memungkinkan dokter memberikan treatment secara jarak jauh.
IoT adalah konektivitas antara semua benda ke internet. Jadi diharapkan semua benda bukan cuma manusia bisa terkoneksi dengan internet. Contohnya di dunia kesehatan gigi diharapkan ada benda benda yg bisa dikoneksikan ke internet seperti gelang kesehatan. Sehingga seluruh data dari pasien dapat terhubung ke managemen kesehatan gigi. Contoh nya gigi palsu bisa dicustom secara virtual sehingga ketemu bentuk gigi yg akan di buat gigi palsu.

Pembicara : Dr. Amin Suhardjono, ST. MT


Salikun, S.Pd, M.Kes
“Implementasi PUI (Program Unggulan Iptek) Sebagai Sarana Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut”

Unsur pembelajaran di abad 21 yg sedang berlangsung saat ini yg lebih dititikberatkan pembelajaran keahlian.

Pada pembelajaran ini diharapkan mahasiswa bisa mempelajari keahlian lebih baik. Sebagai mahasiswa kesehatan harus mampu beradaptasi dengan kemajuan, mampu memunculkan inisiatif, mampu bersosial dan bekerja sama dengan orang lain, produktif dengan dapat mengukur kemampuan sehingga menghasilkan hasil yg maksimal, serta mampu memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah.

PUI (Produk Unggulan IPTEK) nantinya akan mengembangkan berbagai riset seperti kapasitas dalam mengakses informasi .
Cara sbg mahasiswa untuk mengembangkan IPTEK adalah dengan melakukan edukasi kepada masyarakat agar menambah pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut. Alat yg menjadi motivasi untuk edukasi adalah IPTEK sehingga tindakan pencegahan penyakit gigi tidak hanya memelihara kesehatan gigi gusi dan mulut namun juga mencegah anak dari gangguan kesehatan lainnya.

drg. Fuad Fatkhurrohman SE, Akt, MPH
“Pengembangan Promosi Kesehatan Berbasis Kewirausahaan”

Latar belakang wisata edukasi kesehatan gigi adalah karena hasil riskesdas 2018 bahwa masih tinggi angka karies pada anak anak dibawah usia 12th sehingga hal ini mendorong dilakukannya edukasi agar ditahun 2030 sebanyak 50% anak dibawah usia 12th terhindar dari karies, kemudian wisata edukasi tidak hanya pada tindakan promotif tetapi juga preventif dan kuratif, serta wisata kesehatan gigi dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya sehingga dapat menerapkan konsep kesehatan gigi yang berbasis komunitas
Wisata edukasi kesehatan gigi adalah sebuah kegiatan kerja sama yg dilakukan oleh dua belah pihak antara sebuah klinik dan salah satu sekolah TK/paud dengan sasaran anak TK/paud.

Tujuannya :
1. Meningkatan sikap pengetahuan dan kemampuan anak TK/paud untuk hidup sehat
2. Memelihara kesgi sejak usia dini
3. Mampu mencegah penyakit gilut sejak usia dini
Teknis
1. Memberi kontrak antara praktek drg dengan TK/paud untuk memberi edukasi kesgilut untuk anak TK/paud
2. Memberi layanan berupa pemeriksaan
3. Hasil diberikan pada ortu dan pihak sekolah
4. Tindakan setelah pemeriksaan dikenakan biaya normal yaitu 50% dari tarif umum
5. Pembayaran tidak berlaku setelah anak lulus TK

Biasanya memanfaatkan fasilitas klinik berupa edukasi, pemeriksaan kesehatan gigi, serta anak anak berganti peran menjadi drg atau pasien.
Manfaat :
1. Meningkatkan pengetahuan anak TK
2. Menghindari rasa takut anak anak untuk diperiksa di dokter gigi
3. Gigi anak menjadi lebih sehat

Pembicara : drg. Fuad Fatkhurrohman, SE. Akt, MPH

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *